Langsung ke konten utama

Postingan

Apa bedanya Novelty, Originality, Invention, dan Innovation?

 tbd 
Postingan terbaru

Membedakan "Results", "Discussion", dan "Conclusion" section

Results section mempunyai korelasi yang kuat dengan Experimental condition section  Kalau sobat sudah mendesain bagaimana bentuk research methodology pada bagian experimental condition, maka di bagian results section harus konsisten sesuai dengan rencana penelitian pada bagian experimental condition. nah, gampangnya, variable apa saja yang mau dianalisa perlu dibuatkan point per point di experimental condition section. Dengan demikian, di bagian results section kita akan mudah menulis hasil experimen apa saja yang perlu kita sampaikan.  Results section sebaiknya dibuat terpisah dengan Discussion section Sebuah research paper, haruslah bisa menjawab "kenapa" (why) proposed method yang kita berikan dapat menyelesaikan research problem yang kita highlight. Penjelasan jawaban ini perlu dielaborasi di bagian Discussion section. Dan penjelasan jawaban ini perlu ditopang oleh bukti-bukti yang sudah kita tunjukkan di bagian Results section. Ingat, sebuah section memiliki satu buah fu

Membedakan section "Material", "Method", "Experimental setup", dan "Experimental condition"

Section setelah Introduction di paper biasanya adalah "Material dan Method" section. Walaupun ada juga Journal yang menghendaki langsung untuk mengisi result section, seperti jurnal Nature. Namun, hampir sebagian besar journal menghendaki adalah Material dan Method section. Apa yang perlu kita ketahui dari section ini? yang utama adalah kita harus bisa membedakan keduanya. Sekilas keduanya tampak mudah dibedakan. Tapi seringkali kita sulit meletakan mana yang termasuk method dan mana yang termasuk materials.  Untuk memudahkan penulisan, struktur "material dan method" baiknya dipecah sbb: (1). Method : proposed solution and comparison with conventional method (as shown in literature review of introduction secion) (2). Experimental setup : alat dan material apa saja yang diperlukan (3). Experimental condition (how): apa saja yang mau dianalisa dan bagaimana cara anlisanya. bagaimana kondisi alatnya atau seberapa banyak materialnya.   Nomor (1) Method sebaiknya dibuat

Membuat Introduction section dengan template metode scaffold

Di dalam sebuah introduction, keterkaitan antar masing-masing struktur perlu dibuat se-smooth mungkin. Untuk memudahkan penulisan, kami mencoba membuat template introduction section berbasis metode scaffold.  Penjelasan tentang introduction section berbasis metode scaffold sebelum sudah dijelaskan di sini . Di dalam penjelasan ini, kami menggunakan contoh research paper yang sudah dipublikasi di Journal of Measurement Science & Technology, doi: 10.1088/1361-6501/aa6a02 . link research paper . Silahkan download file pdf berikut:  Link Template dan contoh struktur Introduction section   頑張りましょう!

Pengalaman panjang menulis research paper di Jurnal Internasional

10 tahun yang lalu, sebagai mahasiswa lulusan S1 di universitas negeri di Indonesia, menulis karya ilmiah seperti research paper bukan merupakan sebuah kewajiban. Itulah mengapa selama kuliah 4.5 tahun saat itu, saya tidak pernah sekalipun mengikuti kelas khusus technical writing. Menurut saya saat itu, menulis research paper bagi mahasiswa S1 merupakan sesuatu yang sulit dan hanya yg ber-IPK tinggi seperti para asisten dosen saja yang bisa menulis research paper. Kemampuan menulis karya ilmiah yang biasa saya lakukan adalah menulis laporan praktikum mingguan yang setiap praktik eksperimen bisa menulis hingga 4 halaman buku A3. Namun itu bukanlah sebuah research paper yang acceptable bagi dunia internasional. Karena tidak memenuhi kaidah penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Ketika menulis skripsi dan laporan kerja praktek pun, saya tidak tau apakah skripsi yang saya buat sudah memenuhi kaidah penulisan yang baik atau tidak. Baik laporan praktikum, laporan kerja praktek, dan skri

Struktur Pendahuluan Research paper dengan metode Scaffold

Pada kesempatan ini kita mengulas bagaimana melihat struktur dari  introduction section. Metode scaffold berupaya untuk membuat introduction section dengan struktur yang  scientific acceptable . Kita langsung akan melihat contoh dari paper yang sudah dipublikasikan. link paper.

Struktur Abstrak Research paper dengan metode Scaffold

Abstrak biasanya menjadi bagian ketiga yang dilihat oleh pembaca setelah judul (title) dan authorlist . Sebagaimana halnya sebuah trailer dalam film yang menarik calon penonton dan juga merepresentasikan isi-isi dari paper yang paling menonjol. Abstrak pun juga seperti itu. Sehingga abstrak bisa jadi merupakan "Go/No-Go" poinnya dari suatu paper.  Agar research paper dapat memiliki kesempatan untuk disitasi/ refer bagi para pembaca, maka abstrak harus bisa merepresentasikan secara utuh dari isi paper. Lantas bagaimana membuat abstrak yang baik? Gunakanlah metode scaffold agar kita bisa menyusun abstrak dengan lebih mudah. Metode scaffold atau struktur melihat rangkaian kalimat di abstrak dengan sistematis dan logis. Bagi teman-teman yang ingin mengetahui struktur abstrak bisa dilihat melalui channel youtube kami di bawah ini. Namun jika dirasa memberatkan beban quota internet, silahkan mengunjungi laman  facebook dan instagram kami.            Berikut adalah contoh-c

Struktur Authorlist Research paper dengan metode Scaffold

Sebagai penulis pemula, kita harus tahu dimana kita harus meletakkan nama di authorlist sebuah paper. Mengetahui struktur dari susunan authorlist ini penting karena susunan author menunjukkan siapa yang berkontribusi dalam penyusunan paper. Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunannya secara scaffold, silahkan disimak penjelasan pada video ini.

Follow us on Instagram