Pada kesempatan ini kita mengulas bagaimana melihat struktur dari introduction section.
Metode scaffold berupaya untuk membuat introduction section dengan struktur yang scientific acceptable. Kita langsung akan melihat contoh dari paper yang sudah dipublikasikan. link paper.
Pada kesempatan berikutnya kita akan mencoba berlatih dengan
template introduction section .
Dengan template introduction section, teman2 bisa memulai menulis
introduction section secara sistematis dan mudah. nah, ini
adalah struktur dari introduction section.
Setidaknya, introduction harus mencakup 8 point ini.
Kita akan bahas satu per satu dari point2 ini dengan contoh langsung.
Isi dari masing2 point ini haruslah tidak boleh debatable.
Bagaimana agar tidak debatable:
(1) menggunakan referensi yang teranyar.
karena kalau pakai referensi terlalu lama, akan ada kemungkinan adanya paper
baru yang menyanggah paper yang sudah lama.
(2) menggunakan fakta yang dapat dievaluasi dibagian experiment dan
discussion.
General topic, narrowing the topic, and research problem
Selanjutnya, langsung kita lihat contoh sebuah introduction dari
paper yang berjudul:
exponential model normalization for electrical capacitance tomography
with external electrodes under gap permittivity conditions: link
Gambar di atas adalah bagian introduction di paragraf 1. Paragraf 1 ini sudah langsung mencakup 3 point struktur. Ke-3 point struktur tsb boleh saja menjadi 3 buah paragraf yang berbeda.
Hal ini bisa disesuaikan dg kreativitas author dalam mengolah kata. Ke-3 point struktur ini dan point2 yang lain haruslah berurutan, tidak boleh
acak. Kalau point2 strukturnya dibuat acak, nanti logical flownya tidak
sistematis. Jadi harus dipaerhatikan bagaimana point 1 dg yg lain saling disatukan.
nah, apa yang dimaksud dg general topic? yaitu pernyataan yang menarik
pembaca berdasarkan bidang riset ini namun memiliki hal2 penting yang
berkaitan dg riset di paper ini. Jadi di dalam kalimat pertama ini, karena paper ini bertujuan untuk
mengenhance sistem ECT untuk multiphase flow maka dalam kalimat ini beberapa
keywords tsb sudah dimasukkan. Biasanya dalam paragraf 1 ini, keywords2 yang kita mention di
abstract sebisa mungkin sudah dimasukkan.
Selanjutnya adalah narrowing the topic, ini mendeskripsikan kalimat
pembuka untuk menuju research problem. Jadi sebelum kita sampaikan apa research problem yang mau kita ungkap,
kita perlu ada penyambung antara kalimat general topic dengan research
problem. Biasanya kalimat yang berfungsi sebagai struktur narrowing the
topic ini yang seringkali terlewatkan bagi penulis pemula. Sebagai contoh di sini, narrowing the topic-nya kita membahas karakter
elektroda yang bersifat internal dan external. dan research problemnya ini
berkaitan dg karakter external elektroda yang menyebabkan pengukuran
kapasitansi memiliki karakter nonlinear.
Hook
Menjelaskan research problem
tidak hanya sampai disitu. Jadi walau kita sudah sampaikan
bahwa ada karakter nonlinear dalam pengukuran kapasitansi pada elektroda
external, trus so what? Apa implikasi dari research problem
ini perlu dijelaskan lagi. nah, itulah kita perlu hook.
Struktur kalimat yang berfungsi
sebagai hook bermakna memancing sebetulnya. Jadi, struktur kalimat hook ini
menjadi penjembatan menuju literature review. Sebagai contoh di hook ini, paper
ini menyatakan bahwa karakter noonlinear menyebabkan rekonstruksi distribusi
permitifitas listrik menjadi sulit untuk dilakukan. Lantas, bagaimana paper2 yang sudah
ada mencoba mengatasi masalah sulitnya merekonstruksi distribusi
permitivitas listrik ini? Dipenjelasan selanjutnya,
disampaikan bahwa mereka menggunakan metode yang namanya normalize the
measured capacitance.
Literature review
Dibagian struktur
selanjutnya, literature review menjabarkan bagaimana penelitian2 yang sudah
ada melakukan normalize the measured capacitance.
Kita perlu sampaikan bagaimana
metodenya, apa kelebihan dan kekurangannya. Dan yang paling penting adalah
bagaimana metode yang mereka gunakan dikaitkan dengan research problem yang
kita kemukakan di paragraf awal.
Hook kedua
Sebelum kita menuju
penjelasan tentang originalitas studi kita. kita perlu struktur kalimat yang
berfungsi sebagai hook lagi.
Hook di sini menjelaskan berkenaan
dengan fakta2 yang belum dipertimbangkan oleh paper2 di literature review. Hook kedua ini biasanya yang menjadi
point utama bagi reviewer melihat studi kita
reviewer akan menggunakan kelemahan
hook kedua yang kita buat ini sebagai serangan pertama, apakah paper kita
dibangun atas scientific reason yang kuat atau tidak.
Sebagai contoh, di hook kedua ini,
paper ini menyatakan bahwa metode2 yg sudah ada hanya mempertimbangkan kasus
yg linier. Sedangkan karakter nonlinear dari
pengukuran kapasitansi akibat adanya inner wall dari external electrode
belum dipertimbangkan pada metode2 sebelumnya. Nah, di hook kedua inilah
disampaikan apa alasan scientific kenapa originalitas studi ini diusulkan.
Originalitas research & Aims/Objectives
Kemudian, selanjutnya dibagian
original research dijelaskan langsung apa tujuan dari paper ini.
Sebagai contoh, paper ini mempropose
sebuah metode normalisasi baru untuk ECT yang disebut exponential model. Dan jangan lupa disampaikan,
penjelasan tambahan dari originalitas ini.
Jadi penjelasan tambahan ini,
memudahkan pembaca mengenai bagaimana metode normalisasi berbasis
exponential model ini bisa menjadi solusi dari research problem yang
disampaikan.
Dan kemudian bagian terakhir,
sampaikan secara jelas apa objektif dari paper ini. Objektif ini berbeda dengan
originalitas paper. Objektif bermaksud, apa kontribusi
dari studi di paper ini terhadap bidang ilmu ini. Atau implikasi terapannya dilapangan
Kurang lebih demikian, kita akan
bahas section introduction dengan template pada kesempatan berikutnya untuk memudahkan mengawali menulis
paper di section introduction.
Jazakumullah khairan katsiron
Komentar
Posting Komentar